Shalat lima waktu merupakan kewajiban seluruh umat muslim. Namun, selain shalat wajib dalam Islam juga ada beberapa shalat sunnah yang biasa dikerjakan salah satunya seperti shalat Qobliyah.
Shalat qobliyah merupakan shalat sunnah yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Secara garis besar shalat ini termasuk kedalam shalat sunnah rawatib yang mana jika qobliyah sebelum maka ba’diyah sesudah.
Niat serta tata cara shalat sunnah rawatib (baik itu qobliyah maupun ba’diyah) memang perlu diketahui oleh semua umat Islam. Hal ini tentu saja dikarenakan keutamannya sangatlah besar bahkan Nabi Muhammad SAW selalu mengerjakan shalat sunnah tersebut. Beliau sama sekali tidak pernah meninggalkannya walaupun dalam keadaan tidak berpergian jauh (mukim).
Pembagian Shalat Sunnah Rawatib (Qobliyah dan Ba’diyah)
Sebelum anda mengetahui niat dan tata cara shalat sunnah tersebut, pastikan anda mengetahui terlebih dahulu pembagiannya. Untuk pembagiannya sendiri dibagi berdasarkan shalat yang lebih dulu diutamakan dan berikut pembagiannya:
Shalat Sunnah Rawatib Mu’akkad
Shalat sunnah rawatib mu’akkad memang dianjurkan untuk dilaksanakan. Untuk jumlah rakaatnya terdapat 12 rakaat yaitu:
- 2 raakat sebelum shalat subuh.
- 2 atau 4 rakaat sebelum shalat dzuhur.
- 2 atau 4 rakaat sesudah shalat dzuhur.
- 2 rakaat sesudah shalat maghrib.
- 2 rakaat seseudah shalat isya.
Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Mu’akkad
Sedangkan pembagian yang kedua yaitu shalat sunnah rawatib ghoiru mu’akkad yang merupakan shalat sunnah yang tidak begitu ditekankan. Berikut jumlah rakaatnya:
- 2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar apabila dikerjakan 4 rakaat maka kerjakanlah dengan 2 kali salam.
- 2 rakaat sebelum shalat magrib.
- 2 rakaat sebelum shalat isya.
Keutamaan Sholat Sunnah Rawatib (Shalat Qobliyah dan Ba’diyah)
Sholat sunnah rawatib memiliki berbagai keutamaan. Diantaranya adalah:
Dibangunkan rumah di surga
ثِنْتَا عَشْرَةَ رَكْعَةً مَنْ صَلَّاهُنَّ، بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ، أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَانِ قَبْلَ الْعَصْرِ، وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ، وَرَكْعَتَانِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ
“Dua belas rakaat yang ditunaikan seseorang maka sebuah rumah di surga akan dibangunkan untuknya, yakni empat rakaat sebelum zuhur, dua rakaat setelah zuhur, dua rakaat sebelum ashar, dua rakaat setelah magrib, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i)
Diharamkan siksa api neraka
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
“Siapa saja yang menjaga empat rakaat sebelum zuhur dan dua rakaat setelahnya, maka Allah mengharamkannya atas siksa neraka,” (HR. At-Tirmidzi).
Memperoleh kebaikan yang setara dunia dan seisinya
رَكعَتَا الْفجْر خير من الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan isinya.” (HR Muslim dan At-Tirmidzi)
Niat dan Tata Cara Shalat Qobliyah dan Ba’diyah
Seperti telah disebutkan diatas, sebagai umat beragama Islam tentunya sangat penting sekali agar anda mengetahui niat dari shalat sunnah qobliyah ataupun ba’diyah. Pada dasarnya bacaan niat shalat sunnah rawatib tersebut tidak jauh berbeda dengan bacaan shalat fardu. Untuk lebih jelasnya berikut bacaan niatnya:
Niat Shalat Qobliyah
Ushallii sunnatash shubhi rak’ataini qabliy-yatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.” (Untuk contoh shalat sunnah qobliyah subuh)
Niat Shalat Ba’diyah
Ushallii sunnatash shubhi rak’ataini qabliy-yatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”
Setelah membaca niat sholat sunnah, selanjutnya melaksanakan rukun sholat seperti sholat sunnah lainnya yaitu dimulai dengan takbiratul ikhram dan ditutup dengan tahiyat dan salam. Nah itulah tata cara shalat qobliyah yang pada dasarnya memang hampir sama dengan shalat sunnah lainnya.