Lokasi Indonesia yang berada di titik rawan gempa seharusnya membuat masyarakatnya mempunyai pengetahuan dan kemampuan khusus untuk menghadapi bencana, sehingga risiko dan jatuhnya korban dapat diminimalisasi semenjak dini.
Untuk itu, berikut ini adalah panduan mencari tempat yang aman ketika terjadi gempa dan bencana tsunami.
Hal pertama yang mesti diketahui bahwa masa-masa terjadinya gempa bumi tidak bisa diperkirakan.
Di samping itu, tidak semua gempa bumi dapat menimbulkan tsunami. Bencana tsunami terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Karena itu, seandainya gempa bumi berlangsung lebih dari satu menit mesti diwaspadai bakal datangnya tsunami.
Pada saat gempa berpotensi tsunami, orang tidak bisa berdiri tegak atau berjalan ketika guncangan terjadi. Gempa tersebut pun membuat struktur bangunan seperti tiang pondasi, dan lantai rusak.
Jika ada tanda-tanda terjadinya tsunami, segera bunyikan kentongan berkali-kali secara terus menerus dan lakukan pengungsian ke tempat aman.
Jika berencana memilih berlindung ke bangunan bertingkat, pastikan bangunan itu lebih dari 2 lantai, dan berada pada jarak lebih dari 500 meter dari garis pantai. Di samping itu, pastikan tidak ada kehancuran pada struktur (tiang, balok, lantai) sesudah gempa terjadi.
Tak hanya itu, lokasi dengan kontur dataran tinggi juga dapat menjadi pilihan. Pilihlah bangunan yang berada lebih dari 10 meter dari permukaan laut dan dapat dijangkau dalam waktu kurang dari 30 menit dengan jalan kaki.